BismiLLAH... Bekerja dan berkarya,mengabdikan ilmu sebagai jalan berserah kepadaMU....

Rabu, 25 Februari 2009

The Slebor...!! Yeah...

GALIH JATI UTOMO, HENRIKUS NOVARIANTO, IBNU LUKMAN PRATAMA, JANAKA PUTRA, SIMSON SIMBOLON, TRI OKE MAHENDRA, RANDINI MAHARANI PUTRI

Minggu, 22 Februari 2009

Menonton pendadaran teman

Beberapa hari yang lalu, saya menyempatkan diri pulang ke Jogja. Hmm.. Jogja memang selalu di hati, menjadi tempat yang nyaman dan ibukotanya kedamaian. Salah satu tujuan saya pulang adalah menonton sidang pendadaran teman. Hah? Jauh2 dari Jakarta, meninggalkan pekerjaan, dan tidak menghadiri resepsi pernikahan teman cuma mau menonton?!? Ckckckck. Setia kawan? I will…

Mungkin terdengar sepele, tapi kedatangan saya bukan sekedar menonton, melainkan “membalas” jasa teman. Saya ingat betul, bergelut dengan waktu ketika kuliah sampai tugas akhir. Mereka lah yang mengisi waktu, berbagi cerita, bekerja bersama, dan mencoba bertahan dengan tekanan tugas selama itu. Sampai saat saya (Alhamdulillah) TA lebih dulu. Ketika sidang pendadaran, rasa nya cuma mereka yang hadir. Membantu membawa maket, melindungi maket dari rintikan hujan, kelaparan bersama, sampai menunggu hasil sidang yang baru keluar jam 7 malam!!
Ya, saya memang cenderung agak memilih dalam berteman.Walau memiliki banyak teman, hanya orang2 yang benar2 cocok dalam berbagai hal yang bisa akrab. Sisanya cuma sekedar berteman. Saya rasa setiap orang juga seperti itu. Kalau kata lagu, persahabatan bagai kepompong. Sering saya bercanda memplesetkan lagu itu, semoga persahabatan bukan bagai kedondong. Asem, kecut, sedikit keras dan banyak duri di dalamnya. Somoga bukan…

Sabtu, 21 Februari 2009

Saya dan Pesawat Terbang

Waktu kecil, saya bercita – cita menjadi pilot pesawat tempur!! Mgkn itu waktu TK.. maklum, dari kecil sudah bersekolah di lingkungan Angkatan Udara, bapak kerja di Bandara dan kami tinggal di pinggir landasan! Hahahaha… Jadi setiap hari, yang saya lihat hanya pesawat, pesawat dan pesawat. Saya ingat, dulu pernah ada kunjungan TK ke squadron tempur Bandara Hasanudin. Wah senang sekali rasa nya bisa melihat pesawat tempur,helikopter dan peralatan Angkatan Udara lainnya. Bersama teman (Yosia Polando – Orang Ambon), saya hanya mencoba “menerbagkan” ultralight, semacam pesawat latih single engine dengan sayap dari bahan parasut. Ups, bukan menerbangkan..Cuma berfoto sebentar lalu berhayal menerbangkan nya..


Oke! Cita2 itu buyar seiring waktu..! tapi sampai saat ini saya masih terobsesi dengan pesawat terbang. Dulu sering bertanya, kenapa pesawat bisa terbang? Seperti ini lah kurang lebihnya..

Pada dasarnya, sayap-lah yang memberi gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang, sedangkan engine / mesin hanya memberi gaya dorong (thrust) untuk bergerak maju. Jadi, kesimpulan mudahnya adalah bahwa pesawat udara (bukan pesawat antarikasa) dapat terbang karena memiliki sayap.

Sedangkan untuk bergerak ke atas, gaya angkat (lift) harus terbangkit ke sayap pesawat. Secara mudah dapat dijelaskan bahwa gaya angkat terbangkitkan karena ada perbedaan tekanan di permukaan atas dan permukaan bawah sayap. Bentuk airfoil sayap diciptakan sedemikian rupa agar tercipta karakteristik aliran yang sesuai dengan keinginan. Singkatnya, gaya angkat akan ada jika tekanan dibawah permukaan sayap lebih tinggi dari tekanan diatas permukaan sayap. Perbedaan tekanan ini dapat terjadi karena perbedaan kecepatan aliran udara diatas dan dibawah permukaan sayap.

Sesuai hukum Bernoulli semakin cepat kecepatan aliran maka tekanannya makin rendah. Besarnya gaya angkat yang dibangkitkan berbanding lurus dengan Luas permukaan sayap, kerapatan udara, kuadrat kecepatan, dan koefisien gaya angkat.

Jadi, untuk pesawat udara, engine hanya berfungsi memberikan gaya dorong agar pesawat dapat bergerak maju. Akibat gerak maju pesawat maka terjadi gerakan relatif udara di permukaan sayap. Dengan bentuk geometri airfoil tertentu dan sudut serang sayap (angel of attack) tertentu maka akan menghasilkan suatu karakteristik aliran udara dipermukaan sayap yang kemudian akan menciptakan beda tekanan dipermukaan atas dan permukaan bawah sayap yang kemudian membangkitkan gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang.

Begitulah yang sedikit tertulis dalam BAB III Tugas Akhir saya.
Masih berkaitan dengan aerodinamis..!! ( hah?? Pesawat lagi..?? ) tetap terobsesi dengan pesawat apapun jurusan nya.. ! Sampai ke tugas akhir… HahHAhahaha…

Tujuan Blog Ini.. Sebelumnya dan Sekarang

Saya mulai berfikir apa sebenarnya tujuan blog ini…HahhaaaHa (jd selama ini buat APA?!!!??). Banyak teman setelah melihat blog ini beranggapan “ huu.. galih narsis “..
Dikit sih.. maklum nama nya juga arsitek..promosi melulu, hahahhahaa.

Dulu di kepala saya blog ini hanya untuk lingkup batasan arsitek. Dimana hal – hal yang di bahas hanya yang berhubungan dengan dunia kami. Ada juga keinginan berbagi hal – hal yang berkaitan dengan penggunaan software untuk arsitek seperti material max, library cad dan lain sebagainya. Setelah mendaftar di ziddu dan mencoba meng-upload file – file yang ingin saya bagi.. ternyata… BERAT… hahahahah… file nya terlalu besar. Di tunggu saja, Insya Allah ini terlaksana. Cuma butuh kesabaran peng – upload dan pen – download.

Belakangan saya merasa, koq “sempit” sekali lingkup bahasan blog saya! Ya ya ya… batasan arsitektur memang luas. Tapi saya butuh “ruang“ yang lebih untuk menulis. Batasan yang saya buat, terpaksa saya bongkar sendiri.Rencana nya sih di blog ini, buah pikir apa yang saya lihat,saya dengar dan rasakan. Mungkin juga cerita dan pengalaman saya sehari – hari. So… tunggu saja tulisan – tulisan berikut nya. Tanpa melupakan tujuan blog ini.. sebagai ajang narsis…ups! bukan, bahasan lingkup arsitektur maksudnya.

Jumat, 20 Februari 2009

Hotel Transit Manado




Ini proyek ke sekian saya setelah lulus, bukan berarti proyek yg lain tidak penting dan tidak layak masuk blog ini. Tapi ini lah proyek yang murni 100 % karya saya. Saya boleh berbangga akan hal ini. Saya, yang fresh graduate di percaya merancang sebuah hotel di Manado. Waw, membayangkan Manado seperti apa saja saya tidak pernah….hahahaha…Oke, bukan itu masalah nya. Saya yang baru beberapa bulan lulus sudah di percaya menjadi ARSITEK TUNGGAL untuk sebuah perencanaan proyek yang saya anggap besar. Hebat? Nanti dulu setelah bangunan selesai..

Saya harus beradaptasi dengan egoisme saya dengan keinginan klien. Jujur, untuk fresh graduated hal ini susah. Apalagi proyek ini adalah limpahan dari kontraktor utama. Boleh di anggap saya dan kantor adalah tangan ke-dua untuk proyek ini. Huh, beberapa perubahan sering terjadi. Revisi ini dan itu,wajar memang. Saya masih harus banyak belajar. Saya akan kerjakan proyek ini dengan sungguh – sungguh.

Permintaan klien 38 kamar, gaya modern minimalis dengan konsep penginapan untuk transit. Artinya, hotel ini akan di gunakan semacam mess. Lihat saja bed nya yang setiap kamar berjumlah dua bed. Tidak ada kelas tertentu untuk jenis kamar. Semua double bed. Sempat di ejek dosen saya ketika saya bercerita proyek ini, hotel 3 jaman katanya! Awal nya saya tidak paham maksudnya. Tapi setelah terdiam sebentar, kemudian hanya tersenyum simpul mengartikannya. Hahahaha, jelas proyek ini bukan seperti itu.

Jumlah lantai 3, dengan perencanaan lantai terakhir untuk pengembangan berikutnya. Lantai pertama terdiri dari coffee shop,resepsionis, mini bar, dapur bersih dan kotor, lobby dan toilet. Kamar pun berada di belakang zona publik tersebut. Lantai 1 dan 2 untuk zona kamar, tipikal.19 kamar di setiap lantai, total berjumlah 38 kamar. Area depan hotel di gunakan oleh pemilik hotel sampai ke 2 lantai. Lantai 3 yang dibangun, sementara digunakan untuk area service hotel. Seperti ruang istirahat pegawai, loker, laundry dan linen.

Sistem serabutan pekerjaan baru kali ini saya alami. Biasanya di setiap tugas kuliah sampai tugas akhir, semua pekerjaan urut. Mulai dari denah, tampak, potongan , rencana – rencana dan seterusnya. Tapi kali ini saya harus mulai dari denah lompat ke interior dan entah langusung ke mana lagi setelah ini.Semoga bukan detail penulangan.


Galih Jati Utomo projek, untuk PT. Sunaradji Cipta Selaras